Mendongkrak Angka Partisipan di Kawasan Terpencil, KPU Pohuwato Sosialisasi Tentang Pemilukada

0 367

HarianMetro.co – Kabupaten Pohuwato, Melalui program Sosialisasi si Kancil (Sosialisasi Kawasan Terpencil), merupakan cara KPU Pohuwato mendongkrak angka partisipan di kawasan terpencil. Cara tersebut dinilai efektif dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih ditengah kondisi pandemi covid-19 saat ini.

Sejak November 2019, Sosialisasi KPU Pohuwato telah menyasar ke semua lapisan masyarakat. Tak hanya menggelar sosialisasi dan diskusi pemilu dengan berbagai komunitas organisasi masyarakat lainnya, Kampus dan sekolah-sekolah, sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020, KPU Pohuwato secara khusus memprioritaskan warga di daerah terpencil yang selama ini minim menerima informasi sebagai target sasaran sosialisasi.

Desa Kelapa lima kecamatan Popayato Timur adalah satu diantara desa terpencil yang letaknya berada di ujung barat wilayah Kabupaten Pohuwato. Sebagai daerah yang minim informasi, desa ini masuk dalam daftar kawasan prioritas daerah yang wajib dikunjungi Ketua KPU Pohuwato Rinto Ali bersama Komisioner Divisi Sosialisasi & SDM Musmulyadi terjun langsung menyapa warga setempat untuk pelaksanaan Sosialisasi. Rabu (29/07) bertempat di Balai pertemuan Desa Kelapa Lima

Kegiatan tersebut dihadiri oleh anggota PPK Kecamatan Popayato Timur, Ketua dan Anggota PPS Desa Kelapa Lima, anggota Panwas Kecamatan dan masyarakat desa Kelapa Lima.

” Alhamdulillah Warga setempat yang mengetahui adanya sosialisasi pemilihan tersebut antusias mengikuti jalannya sosialisasi,” Ucap Rinto

Lebih lanjut Rinto menjelaskan Kunjungan sosialisasi yang dikemas pada program Si-Kancil (Sosialisasi Kawasan Terpencil) memang dibuat khusus seefektif mungkin ke masyarakat yang tinggal di kawasan-kawasan terpencil. Secara khusus Sosialisasi ini dilaksanakan untuk menyampaikan berbagai informasi tentang kepemiluan dan tahapan pemilihan Bupati & Wakil Bupati Pohuwato di tengah Pamdemi yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020 mendatang.

“Berbagai informasi tahapan penting pilkada Pohuwato ditengah pandemi, tata cara memilih, mengapa harus ke pemilihan dan lain-lain. Juga pelaksanaan Coklit yang sedang berlangsung saat ini oleh PPDP secara door to door itu akan kami jelaskan disini,” Uhar Rinto

Rinto menerangkan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih di daerah ini, Pertama akurasi data pemilih, Kedua sosialisasi ke masyarakat.

Dalam hal sosialisasi, ada beberapa daerah Kata Rinto yang tingkat partisipasinya rendah, biasanya daerah itu masuk pada kawasan terpencil. Kiranya, perlu ada treatment-treatment khusus untuk meningkatkan partisipasi pemilih di daerah ini, termasuk di desa Kelapa Lima.

“Kami ingin menyampaikan pentingnya pemilu kali ini karena pemilu tahun ini berbeda dengan pemilu sebelumnya. Pilkada ditengah pandemi memang menjadi momok bagi sebagian masyarakat”, tambahnya.

Selain upaya sosialisasi, edukasi, dan literasi terkait penyelenggaraan Pilkada 2020, menurutnya, yang juga menjadi tantangan bagi pemerintah bersama stakeholder terkait lainnya dengan memberikan pemahaman tentang penerapan protokol kesehatan. Terlebih upaya tersebut telah diatur dalam Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2020 tentang pelaksanaan pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan atau Wali Kota/Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bencana Nonalam Covid-19.

Segala kegiatan yang bertatap muka (dibatasi) termasuk sosialisasi ke masyarakat di tengah pandemi. KPU jamin seluruh penyelenggara saat beraktivitas dan berinteraksi langsung dengan warga ini sehat, karena smua penyelenggara baik dari tingkat atas sampai bawah sudah di rapid,dan dibekali Alat Pelindung Diri (APD) serta mereka wajib menggunakan protokol kesehatan.

“Ada regulasi yang mengatur tentang itu. Pada pasal 2 ayat (2) PKPU nomor 6 Tahun 2020 menyatakan bahwa Pemilihan Serentak Lanjutan diselenggarakan dengan mengutamakan prinsip kesehatan dan keselamatan, berpedoman pada protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)”. Jelasnya.

Ditempat yang sama Komisioner Divisi Sosialisasi & SDM, Musmulyadi mengatakan, KPU optimis menargetkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato pada 9 Desember 2020 mendatang mencapai 86 persen, lebih tinggi dari target nasional.
Namun dalam konteks pandemi, mungkinkah angka partisipan diatas 86% digapai? Atau, bagaimana upaya meningkatkan angka partisipan dalam pilkada serentak 2020 di tengah pandemi corona ?

“Sejauh ini kami masih menggodok berapa angka idealnya, namun patokan kami bisa merujuk pada angka Partisipasi Pemilu 2019 di Pohuwato yaitu sebanyak 86 persen, angka ini melebihi dari target nasional,” ujarnya

Ia menerangkan bahwa PILKADA serentak gelombang keempat pada Desember ini memang menuai potensi penurunan partisipasi karena berlangsung di tengah pandemi covid-19. Maka, peran dan dukungan masyarakat sangat diperlukan dalam menyukseskan pesta rakyat lima tahunan ini.

Potensi penurunan angka partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020 ini hampir mungkin terjadi. Namun, upaya sosialisasi, edukasi, dan literasi yang dilakukan secara masif sejak dini oleh pemerintah dan stakeholder terkait lainnya, akan mengurangi tingkat risiko tersebut.

Hal khusus yang menjadi perhatian semua pihak di antara demokrasi dan hak prinsip kesehatan masyarakat dalam konteks pilkada saat ini yaitu, pihak penyelenggara dapat memberikan jaminan kepada partisipan terkait berjalannya penerapan protokol kesehatan.

“sehingga dapat menimbulkan kepercayaan publik untuk datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya,” Pungkasnya (Adv)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.