Viral! Diduga Universitas Pohuwato Mewajibkan Cindramata AC kepada Mahasiswa Wisuda, UNIPO Beri Klarifikasi
HarianMetro.co, POHUWATO – Beredar percakapan pesan WhatsApp yang menjadi viral, diduga memperlihatkan adanya kewajiban bagi mahasiswa Universitas Pohuwato (UNIPO) untuk memberikan cindramata dalam bentuk mesin pendingin ruangan (AC) sebelum pelaksanaan wisuda. Percakapan yang diduga terjadi antara dosen dan mahasiswa ini menimbulkan perbincangan di kalangan masyarakat dan media sosial.
Dalam tangkapan layar yang diterima awak media, pada Senin (11/10/2024), percakapan tersebut tampaknya menunjukkan diskusi antara seorang dosen dan mahasiswa terkait cindramata bagi program studi (prodi) di UNIPO. Dosen tersebut mengarahkan mahasiswa untuk mengumpulkan cindramata berupa AC yang akan digunakan di prodi. Berikut kutipan percakapan antara keduanya:
A (diduga dosen), B (diduga mahasiswa)
A : Rista, silahkan diskusikan dengan teman-teman dek ya, cendramata untuk prodi. Kalau prodi PGSD dengar-dengar cendramata nya AC, untuk PGSD its ok, karena banyak siswanya. Tapi PBI hanya 17 orang angkatan 1 dan 2, jadi silahkan diskusikan dengan teman-teman nya ya dek
B : Baik ma’am
A : Dikumpulkan saat pengambilan toga ya dek.
B : Mohon maaf sebelumnya ma’am, bukan bermaksud lancang. Pemberian cendramata ini memang diwajibkan ma’am.
A : Baca diatas dek.
Wajib, itu ada pengumuman ke seluruh Kaprodi.
A : Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada ibu-ibu Kaprodi, kiranya berkenan mengkomunikasikan dengan alumni perangkatan cendramata, dalam bentuk sarana yang menunjang pekerjaan kaprodi masing-masing, demikian atas kerjasamanya diucapkan banyak terimakasih. Wassalam.
A : Sebenarnya pemberitahuan ini sudah seminggu yang lalu, tapi saya baru kirim ke kalian. Karna semua prodi kayaknya mahasiswanya sudah ada semua yang mereka tentukan, tinggal PBI.
B : Soalnya mohon maaf ma’am, kami angkatan 2 keberatan, karna berhubungan kita juga masih kekurangan untuk pelaksanaan wisuda nanti.
A : Itu wajib, kalau keberatan ketemu ibu dekan atau pak wadek. Yang keberatan hanya angkatan ke-2 PBI ya, nanti saya sampaikan ke ibu dekan dan pak wadek.
Mahasiswa kemudian menyampaikan keberatan atas kewajiban tersebut karena masih terbatasnya anggaran yang mereka miliki untuk pelaksanaan wisuda. Dosen lantas menyarankan agar mahasiswa yang keberatan dapat menemui dekan atau wakil dekan untuk mendiskusikan hal tersebut lebih lanjut.
Setelah percakapan ini tersebar dan menuai berbagai reaksi publik, pihak UNIPO memberikan klarifikasi.Salah satu dosen di Universitas Pohuwato, Rusni Djafar, menyatakan bahwa hal tersebut telah diselesaikan dan tidak lagi menjadi permasalahan.
“Sudah didiskusikan kembali dengan Kaprodi, dan hal itu baru sebatas komunikasi yang terbangun, jadi tidak masalah lagi, ok,” ungkap Rusni Djafar.
Pewarta: //Mldi