HarianMetro.co – POHUWATO, Ratusan masyarakat penambang Kabupaten Pohuwato memblokade jalan menuju lokasi pertambangan yang ada di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia. Minggu (20/12/20).
Pasalnya, hal tersebut terjadi karena adanya kabar akan dilakukan penertiban alat berat jenis (Excavator) yang digunakan pada aktivitas pertambangan rakyat oleh aparat kepolisian dan TNI. Alhasil, ratusan penambang yang di pimpin ketua DPC asosiasi penambang rakyat Indonesia (APRI) Limonu Hippy menutup jalan menuju pertambangan yang berada tepat di kompleks SMPN 2 Buntulia, Desa Hulawa itu.
Peristiwa itu tidak dapa dibendung lagi mengingat, para penambang bersikukuh menolak kehadiran aparat kepolisian dan TNI yang di pimpin Kapolres Pohuwato dan Dandim 1313 Pohuwato, dengan alasan menertibkan alat berat yang di duga masih tersisah di wilayah pertambangan.
Limonu Hippy ketu DPC APRI Pohuwato mengatakan, momentum itu sangat tidak masuk akal, seharusnya persoalan ini di bicarakan baik-baik terlebih dahulu. Bahkan lebih mengherankan lagi menurut limonou saat alat berat beroperasi tidak ada penindakan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum.
”Saya merasa heran, nanti alat sudah turun semua, baru dilakukan penertiban seperti itu” Ucap Limonu
Lebih jauh kata Limonu, kalaupun penertiban ini disebabkan oleh status pertambangan yang masih ilegal, maka yang perlu disalahkan bukanlah masyarakat penambang. Mengingat karena masyarakat penambang telah lama menanti-nantikan dan bahkan telah memberi usulan akan hal tersebut, endingya belum juga menuai hasil dari pemerintah.
“Saya sebagai ketua APRI sangat menyayangkan adanya upaya penertiban tanpa mempertimbangkan kepentingan masyarakat terlebih dahulu” Ungakapnya
Seharusnya kata ketua APRI tindakan ini tidak perlu dilakukan. Sebab masyarakat penambang sangat bersifat koperatif hanya dengan melakukan himbauan saja. Buktinya jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 9 Desember 2020 lalu, saat diminta untuk menurunkan alat berat, seluruh masyarakat penambang taat dan patuh dengan himbauan tersebut.
Merespon sikap aparat penegak hukum itu, DPC APRI bersama masyarakat penambang Pohuwato, akan melakukan aksi demontrasi besar besaran dengan melibatkan massa aksi sebanyak 1.200 mulai Senin besok hingga jum’at mendatang.
“Ya. Kami akan lakukan Aksi bersama para penambang dan kita akan jalan di tiga titik, yakni Mapolres Pohuwato, Kantor DPRD Pohuwato dan Kantor Bupati Pohuwato” Bebernya Limonu
Dengan alasan aksi yang akan dilakukan tersebut kata Limonu untuk meminta keseriusan dari pemerintah daerah untuk merealisasikan wilayah pertambangan rakyat (WPR) yang telah lama di nantikan oleh masyarakat penambang.
Selaras dengan itu, Kapolres Pohuwato AKBP Teddy Rayendra menyampaikan kedatangangan aparat kepolisin dan TNI kewilayah pertambangan itu hanya melakukan upaya preventif kepada masyarakat penambang untuk tidak menggunakan alat berat.
“Untuk Demo besok, kita akan siapkan pengamanannya dan harapanya para peserta mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dan tetap damai serta kondusif” Harap Teddy saat aksi Besok. // Guslan