Tes PCR Berlaku Relatif Singkat dan Membebani Warga, Ketua Projo Boalemo Angkat Bicara
HarianMetro.co, BOALEMO – Pemerintah berencana menerapkan tes PCR sebagai syarat bepergian menggunakan sarana transportasi massal, kebijakan itu dilakukan salah satu langkah untuk menekan penularan Covid-19 di Tanah Air, rencana tersebut sontak menuai pro kontra di masyarakat.
Ketua DPC Projo kabupaten Boalemo Lahmuddin Hambali pun angkat bicara, menurutnya kebijakan tersebut sangat membebani masyarakat, terlebih di situasi ekonomi yang cukup sulit di masa pandemi.
“Saat ini banyak keluhan masyarakat, rakyat bukannya tidak mau diatur, yang menjadi persoalan adalah mahalnya harga PCR. Untuk kelas pejabat atau pengusaha memang tidak seberapa, tapi untuk rakyat tarif yang bahkan sampai jutaan itu sangat memberatkan” ungkap Lahmuddin, Selasa (2/11).
Selain itu menurut Lahmuddin Hambali, bahwa rumitnya pengurusan tes PCR dan masa berlakunya yang relatif singkat yakni 2×24 jam menjadi keluhan di kalangan masyarakat, tidak semua daerah memiliki infrastruktur kesehatan yang cepat dalam memproses hasil PCR.
“Tes PCR membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui hasilnya, sementara untuk kebutuhan perjalanan kita dituntut kecepatan dalam proses. setelah 2 hari bepergian misalnya, kita kembali harus melakukan tes. Ini jelas memberatkan masyarakat kita” jelasnya.
Masyarakat kita sudah mengikuti anjuran pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi, Olehnya dirinya berharap kebijakan ini agar dapat di evaluasi kembali, bahkan bila perlu di hapus saja. Pungkasnya.//(**)