Stuban Ke Manado Dinilai Salah Sasaran, ini Tanggapan Samsudin Maliu

0 171

HarianMetro.co, BOALEMO – Kritik yang dilontarkan oleh Laskar Macan Asia (LMA) melalui Aksi demo di depan Kantor Bupati Boalemo membawa beberapa persoaln penting, mulai soal pungutan liar di salah satu Dinas, Pejabat yang sering keluar Daerah hingga studi banding yang dilakukan oleh Kesbang-pol pun ikut mendapat kritikan.

Seperti yang diberitakan di salah satu media online, bahwa ada salah seorang orator LMA mengklaim Studi Banding Kesbangpol Boalemo bersama Ormas, pemuda dan masyarakat Ke Manado dinilai salah sasaran.

Menanggapi hal itu, Kesbangpol Boalemo saat dikonfirmasi Kepada Kepala Seksi Politik dan Hubungan antar Lembaga, melalui Samsudin Maliul, selaku Bagian Fungsional Umum Badan Kesbangpol, dirinya mengatakan bahwa tak ada yang salah dalam kegiatan studi banding tersebut.

“Stuban ini tidak salah sasaran, karena memang sesuai tema yaitu Studi Banding Ormas, Pemuda dan Masyarakat Kabupaten Boalemo. Ormas PC PMII Boalemo mengenjungi PMII Kota Manado dan GP Ansor bersilahturahmi ke GP Ansor Kota Manado kemudian Masyarakat yang termasuk dalam kelompok Budi Daya Ikan Air Tawar pergi ke tempat Budi Daya Ikan Air Tawar di Tatelu, Minahasa Utara,” tutur Samsudin Maliwu kepada wartawan media ini, Kamis (23/02/2023).

Tak hanya itu, Samsudin menerangkan bahwa tujuan daripada studi banding ke Manado adalah dalam rangka untuk peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia sekaligus untuk singkronisasi program organisasi.

Lebih tegas lagi Samsudin menjelaskan bahwa kunjungan mereka ke tempat Budi Daya Ikan Air Tawar di Minahasa Utara adalah bagian dari kegiatan studi banding untuk masyarakat yang tergabung dalam kelompok pembudidayaan ikan air tawar bentukan Pemerintah Boalemo.

“Jadi pergi ke tempat budidaya ikan di tatelu minahasa utara itu hanya untuk masyarakat yang studi tiru, target itu bukan ormas dan pemuda yang studi banding, tetapi masyarakat yang perlu, karena PC PMII dan GP Ansor sudah terpenuhi kegiatannya dan bertemu langsung dengan pimpinan ormas Kota Manado,” jelasnya.

“Jadi tak ada yang salah disini karena target bukan PMII dan GP.Ansor yang studi banding di tempat Budi Daya Ikan Air Tawar,” imbuhnya.

Menariknya, di kritik meski tak ada salah, namun Samsudin Maliu menganggap bahwa kritikan yang disampaikan melalui aksi demonstrasi adalah bagian dari proses demokrasi yang harus dihargai.

“Menanggapi masalah, kita harus lebih cermat, karena yang disampaikan itu adalah bagian dari proses demokrasi. Cukup dihargai, dan ini pun menjadi pengalaman agar kami lebih berhati hati dalam melaksanakan setiap kegiatan,” pungkasnya.//LY

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.