Lewat Workshop SDGs dan Sebagai Mitra Pemerintah, Camat Saharudin Berharap BSG Jadi Solusi Bagi Desa
HarianMetro.co, POHUWATO – Badan Kerjasan Antar Desa dan Dinas PMD pohuwato mengelar kegiatan SDGs (Sustainable Development Goals), dengan melibatkan pemerintah desa, Se-kabupaten pohuwato tahun 2024, Selasa (23/07/24).
Saharudin Saleh, Camat Randangan, saat dihubungi Crew HarianMetro.co melaui via whatsapp menyampaikan, bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, tidak lain untuk memberikan penguatan kapasitas bagi kepala dusun se-kabupaten, diapresiasi.
Sebagai pemerintah kecamatan, tentu sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan SDGs, karena perencanaan itu harus terarah dan harus include dalam 17 program prioritas SDGs. Dimana, kepala dusun adalah ujung tombak ditingkat bawah maka kepala dusun harus tau dalam hal penyususnan perencanaan,” Ungkapnya.
Selain itu, Dirinya menjelaskan bahwa perencanaan tersebut harus terarah serta bertahap, mengingat kepala dusun harus mengetahui keseluruhan data masyarakat yang berada dilingkup desa khusunya ditingkat dusun.
“Maka arah perencanaan pembangunan desa itu harus dari bawah dan bertahap, datanya harus jelas, baik data masyarakat, pemanfaatan program dengan berdasarkan bay name bay address, sampai orang miskin, kelaparan, putus sekolah, maninggal, orang lahir, orang datang, orang pindah, harus diketahui oleh kepala dusun”, jelasnya.
Saharudin pun menegaskan, bahwa dalam penyusunan perencanan pembangunan desa itu tidak terlepas dari Peran kepala dusun sebagi ujung tombak ditingkat desa, maka dilakukan penajaman, di berikan muatan, ilmu serta kapasitas. Bagimana metode dalam hal pendataan, apa saja yang didata dan bagaimana potensi yang ada didesa.
“Ini harus dilakukan sebagai solusi untuk menumbuhkan perekonomian dan pemanfaatan program UMKM, jangan sampai salah sasaran dan datanya harus jelas siapa yang di tuju, siapa yang di maksud dan siapa pemanfaat,” lanjutnya.
Dirinya juga menegaskan, bahwa ketika pelaksanaan program tersebut tidak mencapai tujuan, maka sangat berdampak dari segi angka kemiskinan, penganguran serta putus sekolah, dan lain-lainnya. Maka baginya perencanaan harus terukur dan terarah sesuai yang tercantum dalam poin program SDGs tersebut.
“Kalau program ini tidak tepat sasaran atau salah sasaran, maka kemiskinan tidak akan berkurang dan pengangguran bertambah serta yang putus sekolah. Maka perencanaan ditingkat desa sudah harus terukur serta terarah di 17 poin program prioritas SDGs. Baik itu pendidikan, kesehatan, UMKM, pemberdayaan dan kewilayaan itu include dalam 17 program prioritas SDGS,” tegasnya.
Selain itu, dirinya sangat mengapresiasi APDESI yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan SDGs, ini sebuah trobosan dan inovasi yang baru, karena selama ini yang ikut pelatihan hanya camat, kepala desa, sekdes atau bendahara. Sehingga langkah yang sangat jarang yang melibatkan kepala dusun, oleh karena itu saya sangat mengapresiasi sebagai pimpinan di kecamatan.
Menurutnya, selama ini kepala dusun sebagai ujung tombak mereka hampir tidak ada mengikuti kegiatan penguatan kapasitas dalam hal perencanaan pembangunan desa, oleh karena itu sekali lagi saya jujur mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan di Provinsi. Karena memang telah melibatkan kepala dusun sebagai ujung tombak, saya yakin dan percaya program akan berkualitas ketika mereka mengikuti Bimtek.
“Alhamdulillah, dalam kegiatan tersebut, juga turut menghadirkan pihak Bank SultGo untuk menjelaskan proses tahapan, dalam hal ini pembayaran penagihan pajak melewati program aplikasi BSG Qris.
Saharudin menjelaskan, kehadiran pihak bank SulutGo di Workshop menjadikan kepala-kepala dusun akan faham atas penggunaan Aplikasi BSG, dalam pembayaran pajak melalui BSG Qris yang saat ini berjalan dan pemanfaatan KUR BSG.
“Saya meminta kepada Bank SultGo untuk terus mendukung UMKM yang ada di desa, yang tidak di danai dan tidak di mampui oleh dana desa maupun oleh pemerintah daerah, maka lewat KUR Bank SultGo bisa memberikan suport sebagai mitra kerja pemerintah,” ungkapnya
Terakhir, ia berharap Bank SulutGo dapat mendukung UMKM bagi pelaku usaha mikro kecil, seperti, pedagang kaki Lima, penjual nasi kuning, penjual kue harus diapresiasi oleh pihak bank sulutgo. Tujuannya tidak lain mengurangi dan memberantas kemiskinan, kelaparan yang ada diwilayah kabupaten pohuwato. dengan targert agar ekonomi kita tumbuh dan berkembang, jika hal ini dilakukan dengan baik insyaallah pohuwato akan sehat, maju sejatrah, menuju generasi emas 2045, merdeka” tutupnya.//HM