Resmi Buka Kegiatan Seminar Adat Gorontalo, Bupati Saipul Harap Hasilkan Keselarasan Adat Istiadat

0 170

HarianMetro.co, POHUWATO – Kegiatan Seminar Adat Gorontalo yang digelar oleh Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) dan lembaga adat, secara resmi di buka Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, di Aula MTs Ponpes Alkhairaat, Kecamatan Paguat, pada Senin (11/12/2023) kemarin.

“Adat istiadat Gorontalo merupakan sebuah tatanan kebudayaan dan tradisi para leluhur Gorontalo terdahulu yang terus diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga menjadi sebuah peradaban yang luhur yang menjadi unsur jati diri masyarakat Gorontalo baik di bumi Gorontalo maupun di tanah rantau,” kata Bupati Saipul.

Lanjut Bupati Saipul, adat istiadat Gorontalo merupakan kristalisasi dari nilai-nilai warisan persekutuan 5 rumpun adat yang dikenal dengan nama “duluwo limo lo pohalaa”. Yakni pohalaa Gorontalo, Limboto, Suwawa, Bolango yang dikemudian hari diganti oleh Boalemo dan terakhir adalah pohalaa Atinggola.

“Kecamatan Paguat adalah salah satu kecamatan tertua dalam sejarah perjalanan pemerintahan di Gorontalo, baik sejak masa kerajaan maupun masa kolonial hingga masa pemerintahan NKRI,” ungkap Bupati Saipul.

“Paguat di masa pemerintahan Belanda sekitar tahun 1911 masuk pada wilayah onder afdeling Gorontalo dan pada tahun 1920 masuk wilayah distrik Gorontalo dan menjadi onder distrik Paguat yang dikepalai oleh seorang Marsaoleh,” tambahnya.

Tidak hanya itu saja, salah satu kekhususan paraktek adat di Kecamatan Paguat adalah dengan adanya 3 desa dan 1 kelurahan yang masuk pada wilayah 4 kerajaan atau istilah adatnya adalah “uwililinga wopato”yakni Desa Sipayo, Soginti, Bunuyo dan Kelurahan Siduan.

“Adat yang berlaku di 4 kerajaan adalah adat Gorontalo yang memiliki beberapa perbedaan yang menunjukan kekhususan dalam penerapan prosesi adat. Keberadaan 4 kerajaan ini merupakan bagian dari 8 raja kecil dari Tomini yang membantu Sultan Amai menyebarkan islam di tanah Gorontalo. Pelestarian nilai-nilai adat ini sangat penting terutama dalam memberikan pemahaman terhadap generasi muda agar keberadaan adat istiadat Gorontalo akan tetap lestari, tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi zaman,” ujar Bupati Saipul.

Terakhir, Bupati Saipul Mbuinga menyambut baik penyelenggaran seminar adat Gorontalo di Kecamatan Paguat yang melibatkan seluruh unsur pemerintah dan tokoh adat se-Kecamatan Paguat, dengan harapan agar seminar adat ini dapat menghasilkan keselarasan adat istiadat Gorontalo dengan prosesi adat yang ada di uwililinga wopato yang masih sering kita jumpai perbedaan pendapat.

“Perbedaan itu harus dirumuskan berdasarakan kesepakatan bersama yang didasarkan pada nilai-nilai adat Gorontalo yang telah berlaku serta dipadukan dengan beberapa aspek tertentu pada tata upacara adat di empat wilayah tersebut. Hasilnya harus dirumuskan secara tertulis dan ditetapkan sebagai hasil rumusan seminar yang nantinya direkomendasikan menjadi rujukan oleh pemangku adat dalam melaksanakan tugas,” tutup Bupati Saipul.//AD

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.