PW IPNU Gorontalo Kecam Keras Kasus Bullying dan Kekerasan di SMKN Gorontalo

0 230

HarianMetro.co, GORONTLO – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Gorontalo dengan tegas mengecam tindakan bullying dan kekerasan yang terjadi di salah satu SMK Negeri di Gorontalo. Seorang siswa berinisial R menjadi korban kekerasan fisik dan dipaksa meminum minuman keras oleh beberapa temannya di lingkungan sekolah, Jumat (13/9/2024).

Ketua PW IPNU Gorontalo, Azis Hudodo, menyatakan bahwa peristiwa ini mencerminkan lemahnya pengawasan di sekolah. “Kami sangat mengecam keras segala bentuk kekerasan dan bullying di sekolah. Masuknya minuman keras ke lingkungan pendidikan adalah bukti nyata lemahnya pengawasan dari pihak sekolah, terutama kepala sekolah yang seharusnya bertanggung jawab atas keselamatan dan kenyamanan siswa dalam proses belajar,” tegas Azis.

PW IPNU juga mendesak agar Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo segera turun tangan untuk mengevaluasi sistem pengawasan dan manajemen di sekolah. “Dinas Pendidikan Provinsi harus segera mengambil tindakan tegas. Pengawasan yang lemah di sekolah tidak bisa dibiarkan, dan kasus ini harus menjadi momentum untuk melakukan perbaikan yang menyeluruh, mulai dari tingkat sekolah hingga kebijakan pengawasan pendidikan di provinsi ini,” tambah Azis.

PW IPNU menilai pentingnya penguatan pendidikan moral dan akhlak di sekolah-sekolah untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. “Pendidikan karakter tidak bisa diabaikan. Penguatan moral dan akhlak harus lebih dioptimalkan dalam sistem pendidikan kita, agar generasi muda memiliki kesadaran akan pentingnya etika dan tata krama,” tegasnya.

Selain itu, PW IPNU juga meminta agar pihak kepolisian menindak tegas para pelaku kekerasan. “Kami mendesak agar aparat penegak hukum segera memproses para pelaku kekerasan ini. Tindakan hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu untuk memberikan efek jera dan memastikan keamanan di lingkungan sekolah,” ujarnya.

PW IPNU Gorontalo berkomitmen untuk mengawal isu-isu terkait keamanan pelajar dan akan menginisiasi kampanye edukasi anti-bullying di berbagai sekolah. Mereka berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama untuk memperketat pengawasan di sekolah dan memperkuat pendidikan karakter di kalangan pelajar.

“Kami berharap Dinas Pendidikan bersama pihak sekolah dapat bekerja sama untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama,” tutup Azis. //Mldi

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.