Melestarikan Bahasa Lokal dan Menguasai Bahasa Asing, Kiprah SMP Negeri 1 Lemito

0 91

HarianMetro.co, POHUWATO – Dalam upaya meningkatkan kompetensi siswa di bidang bahasa, SMP Negeri 1 Lemito meluncurkan dua program unggulan: Sehari Berbahasa Inggris (SEBARIN) dan Mari Berbahasa Gorontalo (MASAOLO).

Kedua program ini bertujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan berbahasa yang relevan di era global sekaligus melestarikan bahasa daerah yang mulai tergerus zaman.

Kepala SMP Negeri 1 Lemito, Dr. Hj. Irwilda H. Bay, M.Pd, menyampaikan bahwa program SEBARIN diterapkan setiap hari Rabu. Melalui program ini, siswa diwajibkan untuk menggunakan bahasa Inggris, baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam interaksi sehari-hari di lingkungan sekolah.

“Melalui SEBARIN, kami ingin memotivasi siswa untuk lebih percaya diri dalam menggunakan bahasa Inggris, meskipun dengan kosa kata yang sederhana. Program ini juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris di sekolah,” ujar Irwilda, Kamis (9/1/2025).

Adapun tujuan utama SEBARIN adalah mendorong siswa dan guru untuk lebih kompetitif secara global dengan meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris. Hal ini sejalan dengan prinsip pembelajaran abad ke-21 dan Kurikulum Merdeka yang berfokus pada pendekatan kolaboratif dan berpusat pada siswa.

Selain itu, SMP Negeri 1 Lemito juga meluncurkan program MASAOLO, yang dilaksanakan setiap hari Kamis. Dalam program ini, katanya, seluruh aktivitas di sekolah, termasuk proses belajar-mengajar, menggunakan bahasa Gorontalo.

“Program MASAOLO bertujuan untuk melestarikan penggunaan bahasa Gorontalo yang sudah mulai jarang digunakan oleh generasi muda. Kami ingin siswa tidak hanya unggul di tingkat global tetapi juga bangga dengan budaya lokal mereka,” jelas Irwilda.

MASAOLO telah berjalan selama tiga bulan terakhir dan mendapat respons positif dari siswa maupun guru. Kedua program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi tetapi juga membangun kesadaran mereka akan pentingnya menjaga identitas budaya lokal.

“Bahasa adalah jendela dunia sekaligus cerminan identitas. Dengan SEBARIN dan MASAOLO, kami ingin mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan tanpa melupakan akar budaya mereka,” pungkas Irwilda.//AD

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.