Maraknya Penipuan “Social Engineering”, Abdul Muis Pali Himbau Nasabah BRI Tingkatkan Kewaspadaan
HarianMetro.co, POHUWATO – Pimpinan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Marisa, Abdul Muis Pali, mengimbau kepada seluruh nasabah BRI untuk tidak memberikan data pribadi dan data perbankan, agar terhindar dari rekayasa sosial (social engineering).
Hal itu disampaikan Abdul Muis saat ditemui di ruang kerjanya, pada Selasa, (23/08/2022)
Menurutnya, hal itu berangkat dari fenomena social engineering yang saat ini mengatasnamakan BRI, yang terus mempengaruhi masyarakat agar nasabah memberikan data serta transaksi perbankan yang sebenarnya bersifat rahasia.
Sementara itu, data yang wajib dirahasiakan oleh nasabah BRI, meliputi nomor rekening, OTP (One Time Password), nomor kartu, PIN, hingga user dan password internet/mobile banking.
“Olehnya, Kerahasiaan data seperti OTP, PIN hingga user dan password internet/mobile banking tersebut, menjadi kunci agar tidak terjadi pemindahan dana oleh pelaku kejahatan penipuan, sehingga nasabah BRI tidak mengalami kerugian,” ungkap Abdul Muis Pali.
Selain itu, lanjut Abdul Muis, nasabah BRI harus mengenali saluran informasi resmi BRI, baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat dipercaya dan mudah diakses oleh masyarakat secara luas dan juga Nasabah BRI.
Saluran informasi tersebut berupa Website: www.bri.co.id, Instagram: @bankbri_id, Twitter: @bankbri_id, @kontakbri, @promo_BRI, Facebook: Bank BRI, Youtube: Bank BRI, Tiktok: @bankbri_id dan Contact BRI 14017/1500017.
“BRI siap memberikan akses informasi kepada Nasabah melalui saluran komunikasi resmi,” jelas Abdul Muis
“Bila terdapat nasabah yang menerima informasi di luar dari saluran komunikasi resmi, maka kami menghimbau untuk waspada dan tidak mudah percaya dengan pihak-pihak yang mengatasnamakan BRI, serta tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan perbankan,” sambungnya
Abdul Muis Pali juga menerangkan bahwa BRI Pusat terus melakukan pembaharuan terhadap teknologi, dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan keamanan transaksi dan perlindungan data pribadi Nasabah.
“Perlindungan data akan selalu menjadi prioritas kami secara proaktif serta terus melakukan edukasi perlindungan data pribadi dan keamanan perbankan.” pungkasnya.//Awi