HarianMetro.co – Gorontalo, Setelah mendapatkan materi teori selama empat hari tentang simulasi penanggulangan bencana alam di Makorem 133/Nani Wartabone, di hari kelima ini, dilaksanakan simulasi penanganan terhadap korban bencana banjir, sekaligus menjadi kegiatan puncak dan penutupan, Jumat (23/10/2020).
Kegiatan puncak dan penutupan dipimpin langsung oleh Danrem 133/Nani Wartabone, Brigjen TNI Bagus Antonov Hardito, M.A., serta dihadiri oleh Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Wirana Prasetya Budi, S.E., guna meninjau langsung kegiatan tersebut, sekaligus kunjungan kerja dalam rangka pemeriksaan akhir Satgas Pamtas Penyangga (Mobile) Yonif R 715/Motuliato.
Peserta latihan dituntut untuk mampu dalam hal pemeliharan teknik evakuasi dengan menggunakan perahu karet atau sarana lainnya, mampu mengolah dapur logistik dan distribusinya, mampu memberikan pertolongan pertama di lapangan untuk melayani serta merawat korban bencana alam banjir.
Diharapkan para peserta latihan dapat memelihara dan meningkatkan kemampuan personil dalam bidang olah materi penanganan pada kondisi banjir yang setiap saat bisa melanda di wilayah Korem 133/Nani Wartabone.
Komandan Korem 133/Nani Wartabone, Brigjen TNI Bagus Antonov Hardito, M.A., dalam amanatnya pada acara kegiatan penutupan Latihan Penanggulangan Bencana Alam, menyampaikan rasa bangga kepada para pelatih, pendukung serta peserta latihan yang telah menyelesaikan semua rangkaian kegiatan pelatihan ini.
Danrem juga mengingatkan, bahwa keberhasilan pelaksanaan latihan bukan diukur dari mekanisme latihan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, melainkan diukur dari bagaimana pelaksanaan latihan ini dapat dikembangkan serta ditingkatkan kemampuannya oleh personil Korem 133/Nani Wartabone sebagai sub kompartemen strategis Kodam XIII/Merdeka untuk memberikan bantuan yang efektif dan efisien kepada pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana alam di wilayah provinsi Gorontalo.
“Pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh selama pelaksanaan latihan penanggulangan bencana alam ini, hendaknya dijadikan sebagai pedoman untuk dapat diterapkan pada pelaksanaan tugas ke depan, tegas Danrem 133/NW.
Lanjut Danrem, Kekurangan dan kelemahan dalam latihan adalah hal yang wajar dan merupakan suatu bentuk dari proses pembelajaran. Namun harus digaris bawahi bahwa kelemahan dan kekurangan tersebut tidak boleh berulang di masa mendatang.
“Kemauan untuk terus memperbaiki diri inilah yang menjadi esensi dari latihan. Dengan terus belajar serta memperbaiki diri, setiap prajurit akan terlatih menghadapi berbagai situasi sulit yang mungkin ditemui dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, terang Danrem.
Diakhir amanatnya Danrem 133/NW, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada seluruh peserta latihan, juga kepada pemerintah daerah dan instansi terkait, yang telah bekerjasama dengan sangat baik untuk menyukseskan pelaksanaan latihan ini.
Dalam kesempatan yang sama juga sebelum penutupan kegiatan tersebut, Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Wirana Prasetya Budi, S.E., menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 di seputaran lokasi latihan akhir penanggulangan bencana alam.
“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi para penerima, ucap Kasdam XIII/Merdeka saat menyerahkan bantuan.
Hadir dalam acara penutupan kegiatan antara lain perwakilan dari masing-masing instansi baik unsur TNI wilayah Gorontalo, Para Pejabat Basarnas Gorontalo, para Kasi Korem 133/NW, BPBD Prov Gorontalo, Dinas Kesehatan Prov. Gorontalo, BMKG Prov. Gorontalo, Unsur Pimpinan Kecamatan Bulango Utara, Para Tokoh Masyarakat Kecamatan Bulango Utara serta Perwakilan masyarakat penerima sembako. Pungkasnya.HM