Bupati Saipul Tinjau Langsung Lokasi Banjir Desa Patuhu

0 108

Bupati Saipul Tinjau Langsung Lokasi Banjir di Desa Patuhu

HarianMetro.co, POHUWATO – Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, melakukan peninjauan langsung ke lokasi banjir yang melanda Dusun Dunga, Desa Patuhu, Kecamatan Randangan, pada Jum’at (7/6/2024) kemarin.

Banjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, sejak pukul 14.00 WITA, serta menyebabkan puluhan rumah warga terendam air dan akses jalan terganggu.

Usai mengikuti acara syukuran HUT Desa Londoun, Bupati Saipul segera menuju Desa Patuhu. Tiba sekitar pukul 21.30 WITA, beliau disambut oleh Camat Randangan Saharudin Saleh, Kepala Desa Patuhu Zulkarnain Duawulu, Babinsa, dan warga setempat.

Meskipun kondisi cuaca masih hujan, Bupati Saipul tetap semangat meninjau langsung kondisi warga yang terdampak banjir.

Lanjut, Bupati Saipul bahkan menyempatkan diri masuk ke salah satu rumah warga, yang sedang membersihkan air bercampur lumpur. Ia pun turut prihatin atas musibah yang menimpa warga Desa Patuhu, khususnya 24 rumah yang terkena dampak.

“Saya akan datang lagi untuk melihat sungai yang menyebabkan luapan air ini. Jika sudah tertimbun atau dangkal, akan dilakukan normalisasi. Saya akan pastikan dulu kondisinya dan akan turun langsung,” jelas Bupati Saipul.

Tidak sampai disitu saja, Bupati Saipul mengingatkan warga untuk tetap waspada, terutama di musim penghujan. Meskipun banjir ini tidak terduga karena sudah puluhan tahun sejak kejadian terakhir, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.

“Semoga banjir seperti ini tidak terjadi lagi, karena kejadian malam hari sangat berisiko tinggi. Saya harap pemerintah kecamatan dan desa melakukan pemantauan intensif terhadap daerah-daerah rawan banjir lainnya di Kecamatan Randangan untuk mengantisipasi kemungkinan banjir susulan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Patuhu, Zulkarnain Duawulu, mengungkapkan bahwa banjir yang merendam sekitar 24 rumah di Dusun Dunga, terjadi akibat curah hujan yang tinggi sejak pukul 14.00 WITA. Air kiriman dari Desa Sari Murni dan Desa Banuroja mulai masuk ke pemukiman, setelah salat Magrib dengan ketinggian sekitar 75 cm dan baru mulai surut setelah salat Isya.

“Banjir ini kembali terjadi setelah 20 tahun lalu mengalami hal yang sama. Kami berharap tidak ada lagi banjir susulan karena banjir yang mulai surut setelah salat Isya sangat deras,” terang Zulkarnain.

“Terima kasih atas kunjungan Bupati Saipul yang baru selesai menghadiri kegiatan di Popayato Timur. Semoga banjir seperti ini tidak terjadi lagi,” tutupnya.//AD

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.