
Plh Sekda Pohuwato Hadiri Capacity Building AIDRAN, Soroti Pentingnya Pendidikan Inklusif bagi Disabilitas
HarianMetro.co, POHUWATO – Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Pohuwato, Arman Mohammad, menghadiri kegiatan Capacity Building yang diselenggarakan oleh Australia-Indonesia Disability Research and Advocacy Network (AIDRAN).
Acara ini berlangsung di Hotel Golden Sri, pada Senin (17/2/2025) kemarin dan turut dihadiri Kepala Dinas Sosial Ramon Abjul serta Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam sambutannya, Arman Mohammad, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, yang dinilai sangat penting dalam mendorong pendidikan inklusif dan penguasaan teknologi bagi penyandang disabilitas.
Menurutnya, pendidikan inklusif bertujuan memberikan akses yang sama bagi semua siswa, baik yang normal maupun yang memiliki kebutuhan khusus.
“Saat ini kita telah mengenal konsep sekolah inklusif, yang bertujuan menghapus stigma perbedaan antara siswa normal dan siswa berkebutuhan khusus. Sekolah inklusif mengajarkan nilai kepekaan sosial dan kesetaraan bagi semua anak,” ujar Arman.
Ia menambahkan, pendidikan inklusif juga memberikan semangat bagi siswa disabilitas, karena mereka mendapat perlakuan yang sama seperti anak-anak lainnya.
Namun, tantangan dalam penerapannya masih cukup besar, terutama dalam hal sumber daya manusia. Banyak tenaga pendidik yang belum menguasai teknologi dengan baik, sehingga dibutuhkan pelatihan khusus agar mereka mampu mengoperasikan perangkat pendukung pembelajaran inklusif.
Selain itu, Arman juga menyoroti kesenjangan infrastruktur teknologi di berbagai daerah, yang masih menghadapi kendala blank spot atau keterbatasan akses digital. Padahal, teknologi sangat dibutuhkan untuk menunjang pendidikan inklusif yang lebih optimal.
“Oleh karena itu, ke depan kita harus menjadikan ini sebagai target utama, agar anak-anak disabilitas memiliki kesempatan yang sama dalam berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa. Termasuk di dunia kerja, mereka harus mendapatkan peluang yang setara untuk memperoleh pekerjaan yang layak,” tegasnya.
Sementara itu, Nasional Fasilitator AIDRAN, Elo Kusuma, menjelaskan bahwa AIDRAN merupakan organisasi yang menghimpun advokat, peneliti, dan praktisi disabilitas. Tujuan utama mereka adalah mempromosikan inklusi sosial dan disabilitas melalui penelitian interdisipliner, guna memberikan dasar ilmiah dalam penyusunan kebijakan inklusi di Indonesia.
“Sejak 2023, AIDRAN telah mengadakan berbagai kegiatan di tiga daerah di Provinsi Gorontalo, yakni Kota Gorontalo, Kabupaten Pohuwato, dan Kabupaten Gorontalo Utara. Harapannya, pelatihan ini bisa meningkatkan inklusivitas pendidikan, mulai dari tingkat SD hingga sekolah menengah,” ungkap Elo Kusuma.
Dirinya pun menambahkan bahwa AIDRAN bekerja sama dengan Australia dalam membangun jaringan dan mendukung pendidikan inklusif bagi disabilitas.
Terakhir, pihaknya berharap, meskipun perubahan tidak bisa dilakukan secara instan, namun langkah-langkah nyata seperti pelatihan ini dapat menjadi tonggak dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif di Indonesia.//AD