Petani Taluditi Keluhkan Rusaknya Kebun Cabai Akibat Aktivitas Pertambangan, Ini Penjelasan Al Amin Uduala

0 248

HarianMetro.co, POHUWATO – Baru-baru ini, para petani di Taluditi mengeluhkan aktivitas pertambangan yang menggunakan alat berat. Bahkan, terjadi ketegangan antara para petani dengan pekerja tambang karena kebun cabai mereka rusak akibat alat berat yang digunakan.

Para petani ini meminta aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti aktivitas pertambangan yang semakin signifikan ini. Mereka khawatir Taluditi, yang selalu menjadi langganan banjir, akan mengalami dampak bencana yang lebih besar akibat kegiatan pertambangan yang dilakukan.

Dorongan untuk menertibkan penggunaan alat berat di pertambangan Taluditi juga datang dari Anggota DPRD, Al Amin Uduala. Al Amin menyatakan bahwa jika aktivitas tersebut tidak dilakukan di Wilayah Pertambangan Rakyat, maka Kapolda Gorontalo diminta untuk mengatasi masalah ini.

Namun, jika aktivitas itu dilakukan dalam Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR), menurut Al Amin, hal itu tidak menjadi masalah.

“Jika mereka melakukan di luar wilayah pertambangan, maka Bapak Kapolda Gorontalo harus segera mengambil tindakan tegas,” tegas Al Amin, Minggu (4/6/2023).

Seperti halnya wilayah pertambangan lain di Pohuwato, aktivitas pertambangan di Taluditi juga memberikan dampak pada kekeruhan Sungai Taluditi-Randangan. Namun, Al Amin sendiri tidak menyebutkan bahwa kekeruhan air sungai di wilayahnya disebabkan oleh aktivitas pertambangan.

“Bukan berarti tidak ada hubungannya dengan aktivitas pertambangan, tetapi walaupun tidak ada aktivitas pertambangan, air sungai Randangan tetap keruh,” jelas Anggota DPRD Dapil Randangan-Taluditi tersebut.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.