HarianMetro.co, POHUWATO – Tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H di Kabupaten Pohuwato kembali digelar secara khidmat, pada Minggu (15/9/2023) malam, hingga Senin pagi (16/9/2023).
Perayaan yang berlangsung di Masjid Agung Baiturrahim Pohuwato ini, diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an secara bersama oleh para pezikir.
Pada Senin pagi, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan doa Maulid Nabi serta pembagian “tolangga” dan “toyopo”, yang menjadi bagian dari tradisi adat Gorontalo.
Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa, bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra, Arman Mohamad, serta sejumlah pimpinan Forkopimda dan tokoh agama turut menghadiri acara tersebut. Kehadiran mereka diawali dengan prosesi adat penjemputan dari rumah jabatan bupati menuju Masjid Agung Baiturrahim.
Setibanya di masjid, Wabup Suharsi dan Asisten Arman yang mewakili Bupati Pohuwato ditempatkan di posisi yang telah disiapkan sesuai dengan tata cara adat Gorontalo.
Kemudian prosesi adat dilanjutkan dengan pembacaan doa bersama, yang kemudian diakhiri dengan pembagian “tolangga” dan “toyopo” kepada para pezikir.
Dalam sambutannya, Wabup Suharsi menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya perayaan Maulid Nabi yang berlangsung khidmat dan penuh makna.
Menurutnya, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momen penting yang harus terus dijaga sebagai warisan tradisi Islam di Pohuwato.
“Alhamdulillah, setiap tahun umat Islam di daerah kita senantiasa memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Ini merupakan berkah bagi kita semua. Semoga tradisi ini bisa terus kita pertahankan di masa mendatang,” ujar Wabup Suharsi.
Lanjut, Wabup Suharsi juga mengajak masyarakat untuk menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan dalam kehidupan bermasyarakat, bersosial, dan beragama.
“Peringatan ini adalah pengingat agar kita selalu memedomani ajaran Nabi Muhammad SAW sebagai panutan utama,” imbuhnya.
Sementara itu, Asisten Pemkesra, Arman Mohamad, menekankan pentingnya melestarikan tradisi Maulid Nabi yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari adat Gorontalo.
Menurutnya, perayaan ini juga berfungsi sebagai perekat rasa kekeluargaan dan persatuan di kalangan masyarakat Gorontalo.
“Tradisi ini sudah mengakar dalam budaya Gorontalo sejak lama. Perayaan Maulid Nabi dengan nuansa adat ini adalah kekayaan budaya yang penuh makna dan harus kita lestarikan serta wariskan kepada generasi muda sebagai pewaris masa depan,” kata Arman.
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pohuwato diharapkan terus menjadi simbol kekuatan budaya lokal dan keagamaan yang tetap relevan dalam kehidupan masyarakat modern. //AD