HarianMetro.co – Kabupaten Pohuwato, Penyaluran Jaring Pengaman Sosial secara simbolis yang di serahkan oleh Bupati Pohuwato Syarif Mbuinga kepada keluarga penerima manfaat yang di dampingi langsung Wakil Bupati Pohuwato,
Pada penyerahan JPS tersebut di hadiri Asisten Kesra, Pimpinan OPD, Kepala Kantor Pertanahan Pohuwato, Camat Dengilo, Kepala desa, Babinsa serta masyarakat penerima manfaat. Rabu (8/20)
Penyaluran jaring pengaman sosial (JPS) tahap tiga yang disalurkan langsung oleh Bupati Kabupaten Pohuwato, Syarif Mbuinga, yang di awali dari Kecamatan Dengilo dan Kecamatan Paguat. Serta penyerahan Sertifikat kepada masyarakat oleh kepala kantor pertanahan kepada masyarakat, pasalnya sertifikat menjadi sesuatu hal yang penting bagi masyarakat untuk menjadi dasar hukum yang kuat atas kepemilikan tanah.
Pada penyaluran JPS Bupati Syarif kembali menjelaskan kepada warganya terkait bantuan yang disalurkan selama menghadapi kondisi pandemi Covid-19. Dengan jelas dirinya memaparkan kepada perwakilan penerima JPS bahwa antara BLT Desa, BLT Kementrian Sosial dan JPS sangatlah berbeda.
,”BLT Kemensos itu menerima uang yang di transfer lewat Bank BRI, BNI dan Kantor Pos dengan besaran 600 ribu rupiah. BLT Desa besarannya sama akan tetapi penerimaan berbeda dengan penerima Kemensos, besarannya sama tetapi penyalurannya tunai. Kedua bantuan ini sudah tiga bulan disalurkan untuk meringankan beban masyarakat yang daya ekenominya menurun,” Ungkap Bupati Syarif.
Ditambahkan, JPS tahap tiga sebagai worning dengan new norma life, ini merupakan penyaluran JPS terakhir yang di salurkan secara menyeluruh, dengan new normal life pemerintah akan terbitkan perbub terkait pendekatan penanganan sosial seftinet jaring pengaman sosial yakni penanganan kampung pada desa yang masuk zona merah,
Syarif berharap dengan bantuan ini dapat meringankan beban ekonomi masyarakat yang terkena dampak akibat pembatasan sosial berskala besar guna mencegah penyebaran Covid-19. Ia pun menghimbau kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan, pasalnya hingga saat ini virus tersebut masih menjadi masalah utama yang dihadapi oleh semua masyarakat khususnya kita masyarakat pohuwato. Tutup Bupati Syarif (HM01)