HarianMetro.co, GORONTALO – Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Provinsi Gorontalo melalui Wakil Ketua 1, Rifyan Ridwan Saleh menyampaikan dengan tegas akan menjaga marwah perjuangan Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo (UNUGO).
Hal ini disampaikan untuk merespon isu yang dihembuskan oleh sejumlah pihak yang mempersoalkan status Ridwan Tohopi sebagai Rektor UNUGO saat ini. Alasan utama oknum-oknum ini, menurut Rifyan adalah beliau seorang mantan narapidana.
“Jika status itu yang dianggap bertentangan dengan peraturan perundang-undangan maka yang seharusnya dipahami adalah para pendiri, dan pihak-pihak yang terlibat dalam penunjukkan Rektor UNUGO tentu sudah memiliki dasar yang objektif dan kuat, anggapan ini sangat paradoks,” tegas Rifyan, dalam keterangannya kepada media HarianMetro, Senin (29/08/2022).
Menurut Rifyan, kehadiran Ketua PBNU pada saat itu yakni Prof. DR. KH. Said Aqil Siraj, MA, dan Mohammad Natsir, Mantan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, serta Ketua NU Wilayah Gorontalo pada saat pelantikan Ridwan Tuhopi sebagai Rektor telah melegitimasi bahwa bahwa beliau telah sah dan layak sebagai Rektor UNUGO. Tidak mungkin tokoh-tokoh ini tidak memiliki dasar dan pijakan hukum yang jelas.
“Pak Rektor saat ini bukan hanya sebagai pimpinan kampus saja, tetapi beliau adalah salah satu simbol penting dari perjuangan pendirian kampus UNUGO ini. Sehingga jika ada orang-orang yang berupaya mengganggu posisi bisa saya pastikan itu adalah orang-orang yang tidak mengenal sejarah dan spirit pendirian kampus ini,” terang Rifyan.
Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo yang menggusung Riset, Ilmu Pengetahuan dan Berkarakter Ahlussunnah Waljamaah (ASWAJA) haruslah dijaga dari gerakan politik yang merugikan citra kampus. Kehadiran UNUGO saat ini sangatlah penting di Provinsi Gorontalo, sebab selain sebagai kampus UNUGO adalah sentral perjuangan kader-kader NU saat ini. Olehnya UNUGO haruslah dijaga eksistensinya dari intervensi dan tendensi dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab menurut Rifyan.
“Jika ada kebencian atau ketidak sukaan terhadap personal Rektor UNUGO tolong jangan melibatkan institusi suci ini, dunia kampus haruslah terjaga di anasir-anasir yang kontra produktif seperti ini,” imbuhnya.
Sebagai Wakil Ketua 1 PW IPNU Provinisi Gorontalo, Rifyan berharap pengembangan SDM dan determinasi UNUGO di Provinsi Gorontalo tetap terjaga, sehingga kader-kader Ahlussunnah Waljamaah semakin siap menghadapi tantangan kedepan dengan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai.
“Saya paham betul dengan dinamika seperti ini, tapi harapan saya jika ada persoalan tolong dikomunikasikan dengan baik, kampus jangan dikorbankan. Pahami rule of lawnya atau hirarki peraturannya. Jika sikap tabayun tetap dikedepankan insha Allah eksistensi UNUGO di Provinsi Gorontalo tidak akan menjadi tumbal kepentingan,” pungkasnya.//usd