Pilkada Pohuwato : Antara Takut dan Salah Memilih

HarianMetro.co, POHUWATO – Pemilihan Kepala Daerah serentak yang akan digelar tahun ini, rupanya menjadi kontestasi terpanas hingga menarik perhatian bagi para elite Politik, khususnya di Kabupaten Pohuwato.

Mengapa? Pilkada di Pohuwato banyak menarik perhatian para elite politik bahkan menjadi topik pembahasan setiap berada di warung kopi. Karena melihat sejauh ini para bakal calon Bupati maupun Bakal Calon Wakil Bupati belum berani menampilkan dan mendeklarasikan pasangannya masing-masing. Apakah ini menandakan bahwa petahana bakal melawan Kotak Kosong ataukah ada pasangan yang siap dijadikan sebagai Boneka dalam pilkada yang di gelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) ?

Jika hal ini terjadi, maka dipastikan Sejarah baru dan pertama kali di kabupaten Pohuwato dan menjadi Sejarah ketiga di indonesia petahana melawan Kotak Kosong dengan menekuk suara koalisi Parpol. Seperti yang terjadi di pemilihan wali Kota Makasar dengan kemenangan kotak kosong. Maka Legitimasi parpol sebagai wahana kaderisasi politik patut dipertanyakan ketika partai kalah melawan kotak kosong.

Melihat sejauh ini, para Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati hanya terus mencuag di pemberitaan dengan asumsi bahwa si A akan berpasangan dengan si C, dan si D akan berpasangan dengan si B, namun sejatinya politik tampil di hadapan Masyarakat dan mendeklarasikan diri itu belum ada. Apakah ini sebuah ketakutan para Bakal Calon yang nantinya salah memilih pasangan? Ataukah ada skema lain yang akan terbangun dalam politik ?

Karena, untuk hal pertama tentu menjadi suatu ingatan yang tetap membekas pada semua pihak khususnya di kalangan bawa. Kemenangan kotak kosong sekaligus menjadi sejarah penting bagi dinamika politik di pohuwato, sebagai pertama kali. Fenomena ini juga sekaligus menjadi suatu anomali politik yang aneh tapi nyata.

Pertama, kalau di sejumlah daerah calon tunggal adalah incumbent yang mendominasi pertarungan karena keberhasilannya dalam mengakumulasi sumber daya politik dan tren elektabilitasnya yang hegemonic.

Maka, tak heran jika di Politik itu ada skema yang terbangun begitu cepat, dan membuat Masyarakat kaget akan politik saat ini.

Terkadang di politik injury time menjadi penentu yang selalu digunakan oleh politisi dalam politik, dan juga ada politik membunuh Demokrasi. Hari ini Masyarakat semakin dibuat bingung dengan politik yang hampir dipastikan akan ada Kotak Kosong dalam pilkada tahun ini, khususnya di Kabupaten Pohuwato.//HM

Kotak KosongLawan Kotal KosongPilkada 2024Pilkada PohuwatoSalah Memilih
Comments (0)
Add Comment