HarianMetro.co – POHUWATO, Masjid Sujud merupakan salah satu destinasi wisata religi yang digadang-gadang akan membuat kepariwisataan Pohuwato sulit tersaingi di Provinsi Gorontalo.
Namun, seperti halnya distinasi-destinasi lain, selalu ada polemik yang membayangi setiap pembangunan proyek. Masjid yang dibangun di kawasan Pantai Pohon Cinta tersebut, menuai polemik dikalangan masyarakat Bumi Panua Pohuwato.
Hal itu nampak pada pengerjaan yang di duga asal-asalan, padahal anggaran yang dikucurkan hampir mencapai 3 Miliyar rupiah.
Saat di temui awak media, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Pohuwato membenarkan bahwa pengerjaan tersebut asal jadi.
“Memang pengerjaan dari masjid tersebut telah barakhir pada 31 Desember 2020 kemarin. Akan tetapi, masa pemiliharaannya 6 (enam) bulan, jadi setelah ini mereka akan perbaiki. Kan kemarin mereka para kontraktor diundang saat ada ‘Provesional Hand Over’ (PHO) ternyata setelah diperiksa memang ada temuan-temuan yang terkesan kurang rapi,” ujar Fikri Adam, Kamis (21/1/21).
Lebih jauh kata Fikri, pekerjaan dari arsitektur Masjid Sujud yang merupakan salah satu landmark Pohuwato belum sempurna, karena masih ada yang akan dibangun tahun ini secara bertahap, termasuk menara dari masjid itu sendiri.
“Tujuan utama kita adalah membangun Masjid dan menaranya, dan untuk Water Fountain atau Air Mancur itu sebagai pelengakap saja,” sambung Fikri.
Sebelumnya, Masjid sujud yang tidak jauh dari tempat Tourism Information Center, Disporapar Pohuwato, mendapat kritikan dari salah satu tokoh LSM LP-KPK, Yanto Samarang. Yanto menuturkan, Masjid yang dibangun dengan anggaran APBD tersebut diduga bermasalah.
“Jika dilihat dari dekat, konstruksinya tak enak dilihat,” cetus Yanto di beberapa media online.
Info terakhir yang dihimpun HarianMetro, Masjid Sujud tersebut rencananya akan diresmikan sebelum masa kepemimpinan Syarif Mbuinga dan Amin Haras berakhir.// Guslan Kaco