HarianMetro.co, POHUWATO – Kabupaten Pohuwato kembali menarik perhatian sebagai daerah dengan pengelolaan keuangan desa yang dinilai unggul, terutama dalam sektor ketahanan pangan.
Hal ini dibuktikan dengan kunjungan rombongan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Gorontalo, yang terdiri dari camat, kepala desa, BPD, dan aparatur pemerintah desa ke Dinas PMD Pohuwato, Jum’at (27/12/2024).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempelajari pola pengelolaan keuangan desa serta strategi ketahanan pangan yang telah diterapkan di Kabupaten Pohuwato.
Camat Tibawa, Agus G. Paramata, menyampaikan apresiasinya terhadap pengelolaan keuangan desa di Kabupaten Pohuwato yang dinilai fokus pada hasil ketahanan pangan.
“Selama ini kita sering melihat bantuan sebatas bibit, tetapi di Pohuwato yang ditekankan adalah pengelolaan hasilnya. Ini menjadi poin penting yang bisa kita tiru dan terapkan di Kabupaten Gorontalo,” ujar Agus.
Ia pun mengaku, bahwa kesiapan regulasi dan perencanaan di Kabupaten Pohuwato untuk tahun 2025 sudah sangat matang, sehingga dapat menjadi contoh konkret bagi daerah lain.
“Alhamdulillah ini teman-teman, saya selaku Camat, Kades, BPD dan aparat desa, ingin melihat bagaimana pengelolaan keuangan Desa khususnya untuk ketahanan pangan,” kata Agus.
Memang, menurut Agus, selama ini mereka sudah tahu bagaimana cara pengelolaan keuangan khususnya sektor ketahanan pangan.
“Tapi, kalau menurut penjelasan Pak Kadis PMD tadi bahwa disini (Pohuwato) sudah masuk kategori pengelolaan keuangan desa yang sangat bagus, tidak ada lagi pemberian bibit tapi lebih banyak kepada terhadap pengelolaan hasil. Sehingga kami pun datang untuk melihat lebih dekat bagaimana pengelolaan keuangan dan sektor ketahanan pangannya,” tutur Agus.
Kepala Dinas PMD Kabupaten Pohuwato, Refli Basir, menyambut baik kedatangan rombongan dari Kabupaten Gorontalo. Mantan Kadis Pangan ini bilang bahwa kolaborasi dan pertukaran informasi dalam studi tiru ini penting.
“Kami sangat mengapresiasi kunjungan dari Dinas PMD Kabupaten Gorontalo beserta camat, kepala desa, dan BPD. Kunjungan ini bukan hanya tentang melihat praktik kami, tetapi juga bertukar ide dan inovasi yang dapat diimplementasikan di masing-masing daerah,” kata Refli.
Refli Basir menambahkan bahwa studi tiru ini diharapkan dapat berlanjut dengan adanya kunjungan balasan sebagai bentuk penguatan sinergi antar daerah.
“Insya Allah, dalam waktu dekat, kami juga akan merencanakan kunjungan balasan untuk melihat banyak hal yang ada di Kabupaten Gorontalo. Ini bukan sekadar kunjungan formal, tetapi upaya nyata dalam meningkatkan pengelolaan desa dan ketahanan pangan,” pungkasnya. //AD