HarianMetro.co – POHUWATO, Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) Kabupaten Pohuwato sempat di isukan dengan adanya pungutan liar (PUNGLI).
Hal tersebut membuat Ketua CRM (MOAOTA) Yosar Ruiba membantah isuh yang beredar dimana, DPC APRI Kabupaten Pohuwato mengadakan pungutan liar (PUNGLI) kepada rakyat penambang itu sendiri.
Saat di wawancarai oleh awak media, Yosar Ruiba mengatakan, bahwa ada kesepakatan internal yang di bangun dalam pelaku usaha yang katanya itu perbulan.
“APRI melihat peluang tersebut agar bagaiman kemudian hal tersebut di sodori untuk menjembatani perihal itu, Olehnya CRM hadir untuk dipercayai dan tidak lain adalah pengurus CRM adalah para pelaku usaha tambang” Ucap Yosar
Lebih lanjut Kata Yosar, APRI dan CRM saat ini tidak melegalisasi bahwa tambang ilegal bisa dikelola.
“APRI dan CRM saat ini tdk membernarkan bahwa tambang ilegal bisa dikelolah secara sepihak, Akan tetapi hal tersebut sudah dimulai saat puluhan tahun yang lalu” Cetusnya dihadapan awak media.
Yosar Ruiba yang biasa di sapa dengan Oca ini juga menjelaskan, Dimana ada iuran yang katanya senilai 10 juta. Tapi hal tersebut semata-mata untuk prioritas perbaikan lingkungan yang sudah mulai rusak dikarenakan pertambangan.
“Alhamdulilah. Saat ini alat berat jenis borduser sudah mulai bekerja untuk perbaikan bekas galian, Tentu semua dana kami sampaikan secara transparansi agar tidak terjadi polemik dan akhirnya merujuk ke hal-hal yang kita tidak inginkan” Tutup Ocah.// Guslan