HarianMetro.co, POHUWATO – Untuk pemulihan ekosistem di kawasan cagar alam yang ada di kabupaten pohuwato, maka Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Sulawesi Utara rencananya akan melakukan penanaman mangrove di cagal alam tanjung panjang yang berada di wilayah kecamatan randangan.
Hal tersebut diawali dengan Koordinasi pihak BKSDA, Sulut Ashari DG Masiki kepada Bupati, Saipul A. Mbuinga didampingi Assisten Perekonomian dan Pembangunan, Fikri Adam, Kepala Baperlitbang, Irfan Saleh dan Kepala DLH, Bahari Gobel, Kamis, (23/12/2021), bertempat di ruang kerja Bupati
Selaku pemerintan Daerah, Bupati Saipul menyambut baik langkah yang dilakukan oleh BKSDA, Sulut dengan akan melakukan penanaman mangrove di cagar alam tanjung panjang.
Karena pemulihan ekosistem mangrove jelas Saipul sangat diharapkan dalam rangka untuk menjaga ekosistem kelautan serta manfaat kelestarian mangrove.
“Kami sangat mendukung penuh langkah baik ini, kita bersama-sama menjaga ekosistem kelautan terutama fungsi dari mangrove itu sendiri untuk kehidupan manusia dan kehidupan biota laut”,jelas Bupati Saipul.
Sementara itu BKSDA, Sulut, Ashari menjelaskan tujuan pertemuan ini tidak lain untuk menyampaikan koordinasi terkait izin dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Pohuwato.
Dikatakan Ashari saat ini di tanjung panjang pihaknya sedang melakukan identifikasi luasan area yang akan ditanam mangrove nantinya.
“Tahun ini kita menyusun rancangan teknis seluas 25 haktare dengan akan melakukan penanaman di tahun 2022. Program ini sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat yang ada, ini juga dalam rangka pemulihan ekonomi nasional”, jelasnya.
“Kemarin teman-teman lapangan sudah melakukan pembentukan kelompok sebanyak 30 orang yang akan kita berdayakan nanti. Artinya, disamping menanam, mereka akan diberi upah kerja melalui rekening masing-masing”, tandas Ashari.//(**)