HarianMetro.co, POHUWATO – Aliansi Mahasiswa Universitas Pohuwato (UNIPO) kembali menggelar aksi unjuk rasa jilid 3 di depan gedung rektorat UNIPO pada Rabu, 9 Oktober 2024. Aksi ini merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya yang dilakukan oleh mahasiswa yang menuntut pencopotan Rektor Universitas Pohuwato karena dianggap gagal menjalankan tugas dan fungsinya selama masa jabatan kurang lebih tiga tahun.
Dalam aksi yang dipimpin oleh Hardiknas Dulman sebagai Kordinator Lapangan, menyampaikan sejumlah tuntutan terkait berbagai permasalahan yang dihadapi kampus. Hardiknas menyatakan bahwa kegagalan kepemimpinan rektor telah merugikan mahasiswa, terutama dalam aspek akademik, kemahasiswaan, keuangan, dan fasilitas kampus.
“Kami menilai Rektor Universitas Pohuwato telah gagal total. Dalam tahun akademik 2024/2025 ini, tidak ada kalender akademik yang jelas sebagai acuan bagi dosen dan mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan. Ini adalah bentuk ketidakprofesionalan yang mencoreng dunia pendidikan,” tegas Hardiknas dalam orasinya.
Selain itu, Hardiknas juga menyoroti ketidakjelasan regulasi terkait dana kemahasiswaan dan manajemen keuangan yang dinilai kacau. Ia menuding bahwa kegagalan dalam pengelolaan keuangan berdampak langsung pada dana mahasiswa dan uang pembangunan. “Sampai saat ini, tidak ada transparansi terkait regulasi dana kemahasiswaan, dan pembangunan kampus berjalan sangat lambat. Gedung depan kampus yang sudah bertahun-tahun tak kunjung selesai menjadi bukti kegagalan manajemen,” ujarnya.
Mahasiswa juga menyoroti kurangnya fasilitas pendukung perkuliahan seperti ruang kelas yang tidak memadai dan kondisi fasilitas yang rusak, termasuk proyektor di beberapa kelas yang tak berfungsi. “Bagaimana kami bisa belajar dengan baik jika ruang kelas terbatas dan fasilitas pendukung sudah rusak? Universitas Pohuwato sudah sampai angkatan keenam, tetapi fasilitas tetap tidak memadai,” lanjut Hardiknas.
Dalam penutup orasinya, Hardiknas dengan lantang meminta Yayasan Universitas Pohuwato segera mencopot rektor yang saat ini menjabat. “Kami meminta Yayasan segera mencopot rektor. Jika tuntutan kami tidak diindahkan, kami akan terus melakukan aksi bahkan hingga berjilid-jilid,” tegasnya.
Aksi ini menunjukkan meningkatnya ketidakpuasan di kalangan mahasiswa terhadap kepemimpinan rektor saat ini. Aliansi Mahasiswa UNIPO menobatkan Rektor Universitas Pohuwato sebagai rektor terburuk sepanjang sejarah kampus dan menegaskan bahwa gerakan mereka akan terus berlanjut hingga perubahan signifikan terjadi.
Pewarta: //Mldi