Bupati Saipul Ajak GPdI Jemaat Mawar Saron Jaga Moderasi Beragama dalam Perayaan Natal

0 131

HarianMetro.co, POHUWATO – Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga menghadiri undangan Perayaan Natal di Gereja Panteskosta di Indonesia (GPdI) Jemaat Mawar Saron, Marisa, Jum’at (6/12/2024).

Hadir pada perayaan Natal itu, yakni Gembala GPdI Mawar Saron, Marisa, Nonce Kansil, S.Th, Pembicara Khotbah, Pdt. Yance Poluan, Ketua Wilayah 7 Marisa, Randangan, Taluditi, Pdt. Wilson Hengkenusa, M.Th, dan Ketua Panitia Pembangunan, Hendrik Katili.

Pada kesempatan itu, Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, mengajak umat Kristiani untuk terus menjaga komitmen bersama sebagai bangsa yang majemuk yakni dengan pentingnya memelihara sikap moderasi dalam beragama.

Moderasi beragama adalah sikap yang mengedepankan keseimbangan dalam menjalankan keyakinan, menghindari sikap ekstrem, dan membuka ruang dialog antarumat beragama.

Dalam konteks Natal, moderasi beragama sejatinya tercermin dalam kelahiran Yesus Kristus. Yesus atau Isa Almasih hadir ke dunia ini dalam kerendahan hati, lahir di tempat yang sederhana.

“Moderasi beragama juga berarti mengedepankan prinsip keadilan, kebijaksanaan, dan penghormatan terhadap sesama. Ini sejalan dengan pesan Natal yang mengajarkan kita untuk menjadi pembawa damai,” ungkap Bupati Saipul.

Di tengah keberagaman bangsa Indonesia jelas Bupati Saipul Mbuinga, moderasi beragama menjadi kunci menjaga persatuan. Indonesia dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, adalah rumah bagi berbagai agama, suku, dan budaya.

Namun tidak dapat menutup mata terhadap tantangan yang ada. Meningkatnya polarisasi sosial, hoaks, dan intoleransi sering kali mengancam harmoni yang kita perjuangkan bersama.

“Harapannya, kehidupan yang harmonis mari bersama-sama kita wujudkan dalam tatanan kehidupan masyarakat Kabupaten Pohuwato yang kita kenal sebagai masyarakat yang religius dan dihuni oleh beragam penganut agama,etnis dan juga budaya. Moderasi beragama terletak pula di pundak para generasi muda, para pemimpin masa depan. Oleh karena itu, pendidikan dan pembinaan karakter menjadi hal yang sangat penting. Gereja, keluarga, dan komunitas memiliki tanggung jawab besar dalam menanamkan nilai-nilai moderasi ini sejak dini,” pungkas Bupati Saipul. //AD

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.