HarianMetro.co, POHUWATO – Sejumlah 4 (empat) kepala keluarga (KK) di Desa Lomuli Kecamatan Lemito menjadi langganan banjir akibat luapan air sungai Lomuli. Pada Selasa (06/04/2021) kemarin, banjir kembali merendam 4 KK dengan ketinggian air seukuran lutut orang dewasa.
Akibat banjir selama kurang lebih 4 jam dari pukul 16.00 hingga 20.00 wita, sejumlah 4 KK harus mengungsi ke keluarga terdekat yang tidak terdampak banjir.
Saiful Latif (50) salah satu korban banjir menjelaskan, bahwa banjir tersebut akibat luapan air sungai dari empat cabang sungai yang besar, yang mengakibatkan sungai induk tidak mampu menampung debit air karena penyempitan area sungai.
Menurut ayah 4 anak itu, hujan lebat mengguyur wilayah hulu meluap sampai ke rumah 4 KK yang mengharuskan sekeluarga harus mengungsi.
“Ia, istri dan anak saya mengungsi ke keluarga, sementara saya harus tidur di depan rumah atau di pinggir jalan. Khawatir meninggalkan rumah karena ada hewan peliharaan (ayam), karena kemarin-kemarin banyak ayam kami hanyut dan mati akibat rumah ditinggalkan,” kata Saipul
Masih menurut suami dari Alha Pakaya (47), diakui bahwa rumah mereka menjadi langganan banjir sejak 2013. Bahkan, bila hujan tengah malam ia dan keluarganya harus bangun dan mengepak barang-barang.
“Kami minta ke pemerintah bagaimana kami bisa aman, dan solusinya ada di sungai induk, seperti apa penanganannya”, ujar Saipul sembari berharap
Oleh karena itu, Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga bersama Wakil Bupati Suharsi Igirisa, Kamis, (8/4/2021) meninjau langsung rumah Saiful Latif untuk memberikan bantuan berupa beras dan mie instant kepada 4 KK yang masing-masing mendapat beras 50 Kg dan 2 karton mie instant.
Selaku Pemerintah Daerah, Bupati Saipul dan Wabup Suharsi akan memperhatikan kondisi tersebut dengan memperjuangkan ke Balai Sungai Sulawesi.
“Ia, kami akan memperjuangkannya terutama untuk pelebaran sungai. Karena sungai sepanjang 3 KM ini telah mengalami penyempitan, yang dulunya 4 meter dan saat ini tinggal 2 meter lebarnya”, tutup Bupati.//HM