HarianMetro.co – JAKARTA, Presiden RI Joko Widodo meresmikan peluncuran program bantuan tunai se-Indonesia tahun 2021 pada Senin kemarin (4/1/2021) di Istana Negara.
Dimana pada peluncuran program bantuan tunai se-Indonesia 2021 tersebut, dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dan masyarakat penerima bantuan sosial (Bansos), baik hadir secara langsung di Istana Negara dan hadir secara virtual.
“Tahun 2021 ini penyaluran bantuan sosial (Bansos) akan terus kita lanjutkan, dan di dalam APBN 2021 telah kita siapkan anggaran sebesar Rp 110 triliun untuk seluruh penerima dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau rote dalam rangka membantu masyarakat untuk mengatasi dampak COVID-19. Artinya’ bantuan tersebut dimulai hari ini yang akan disalurkan ke 34 provinsi,” Ungkap Jokowi dalam acara peluncuran Bansos yang disiarkan melalui Youtube dan media Nasional. Senin (4/1/2021).
Presiden RI Joko Widodo mengatakan, bahwa bantuan tunai se-Indonesia ini akan diluncurkan pemerintah dalam rangka membantu masyarakat indonesia untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang kian merebah.
“Bantuan dimulai hari ini dan akan disalurkan kepada 34 provinsi. Di awal 2021, saya meluncurkan langsung bantuan tunai se-Indonesia pada masyarakat penerima, sekali lagi untuk program keluarga harapan, program sembako dan program bantuan sosial tunai,” Ungkapnya.
Presiden Jokowi menambahkan, bahwa bantuan tunai 2021 ini akan diberikan kepada masyarakat dalam beberapa tahapan. Pertama, Program Keluarga Harapan yang diberikan empat tahap, yakni bulan Januari, April, Juli dan Oktober melalui bank yang tergabung dalam Himbara.
Kemudian, Program Sembako disalurkan dari bulan Januari hingga Desember 2021. Nilainya pun sebesar 200 ribu perbulan per Kartu Keluarga (KK).
“Kemudian bantuan sosial tunai (BST) akan diberikan selama 4 bulan, yakni mulai Januari, Februari, Maret dan April, nilainya pun 300 ribu per bulan per Kartu Keluarga (KK), ini sudah jelas semuanya,” Ungkapnya.
“Jokowi berharap bantuan ini dapat meringankan keluarga yang terdampak pandemi Covid-19 dan diharapkan jadi pemicu untuk menggerakkan ekonomi nasional kita, mengungkit ekonomi nasional dan memperkuat daya beli masyarakat sehingga diharpakan pertumbuhan ekonomi nasional meningkat dan membaik,” Tandasnya.(**)