Polemik Kenaikan Tarif PDAM Tirta Boalemo Menuai Babak Baru, Rahman Yusuf Akhirnya Angkat Bicara

HarianMetro.co, BOALEMO – Masalah kenaikan tarif PDAM yang terjadi di Kabupaten Boalemo semakin terpuak ke permukaan, setelah dikeluhkan masyarakat Direktur PDAM Tirta Boalemo angkat bicara.

Direktur PDAM Tirta Boalemo, Abdurrahman Yusuf, didampingi Kabag Administrasi Umum dan Keuangan, Haryono Bokingo, kepada harianmetro.co Rabu, (28/7/2021) mengungkapkan bahwa pihaknya menerapkan kenaikan tarif PDAM, sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Sebelum PDAM menerapkan tarif, peraturan bupati ini kan dari tahun 2011, baru diterapkan nanti pada tahun 2021, dan ini kita ajukan dulu ke pihak pemerintah daerah sebagai pemilik PDAM kenapa kita menaikkan tarif, karena memang setiap tahunnya operasional kita meningkat,” Lanjutnya

Abdurahman, mengaku setelah melakukan penelusuran terhadap keluhan masyarakat pelanggan, pihaknya menemukan bahwa ternyata bukan persoalan kenaikan tarif, namun pemakaian yang mengalami kelonjakan.

“Jadi kadang-kadang masyarakat ini hanya melihat nominal yang dibayarkan, tetapi masyarakat tidak melihat berapa kubikasi yang dipakai setiap bulan itu, sampai kita telusuri ke lapangan itu ternyata yang kita dapati bahwa instalasi dari yang bersangkutan bocor,” kata Abdurahman

Menurut Abdurahman, pemakaian yang tinggi bukan dikarenakan pemakaian murni, akan tetapi diakibatkan kebocoran air, sehingga kubikasi naik secara otomatis pembayaran pun naik bukan persoalan tarif.

“Persoalan tarif ini sudah selesai, bahkan sampai pada konsorsium yang sudah menangani ini, dan dirapatkan antara FORKOPIMDA, dan semua di forum rapat tersebut sudah menyetujui tentang ini,” kata Rahman

Untuk mewaspadai lonjakan pemakaian, pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya pelanggan segera melaporkan ke pihak  PDAM Tirta Boalemo, sehingga ada tindak lanjut perbaikan kebocoran.

“Jika butuh informasi yang lebih detail lagi, PDAM selalu membuka diri, nanti biar kita berikan penjelasan yang lebih,” tandasnya

Penjelasan lonjakan pembayaran yang disebabkan kebocoran pada pipa air maupun instalasi meteran oleh pihak PDAM Tirta Boalemo, kembali ditanggapi Ishak Kadili.

Politisi Boalemo, Ishak Kadili, menganggap bahwa penjelasan pihak PDAM Tirta Boalemo tidak berbobot dan hanya berspekulasi, sehingga melahirkan penafsiran yang berbeda dari seluruh pelanggan di wilayah Kabupaten Boalemo, khususnya di Kecamatan Tilamuta.

“Seluruh pelanggan mengeluhkan kenaikan tarif dasar PDAM, apakah semua harus dianalisa dengan persoalan kebocoran, masa setiap kenaikan tagihan disebabkan bocornya pipa,” ungkap Ishak kesal

Ishak, mengaku bahwa beberapa masyarakat pelanggan telah mengeluhkan ketidakpastian tarif pembayaran tersebut, bahkan merasa sangat dirugikan, seakan tidak memahami situasi dampak pandemi COVID-19 saat ini.

“Yang kita inginkan layanan, rakyat sekarang sudah menjerit, maka bicaralah yang normatif akan diperbaiki jangan bicara kebocoran, dan ini keluhan orang banyak, kita mau yang real (yang nyata) alasan yang kongkrit,” kata Ishak

Menurutnya, penerapan tarif dasar PDAM Tirta Boalemo dari waktu ke waktu tidak lagi fluktuatif dan jauh dari kata penyelesaian, jika dianalisa dan dihitung dengan baik, mulai dari kapasitas kolam penampungan, total produksi perhari hingga pemakaian setiap rumah, tak seorang pun yang merasa dirugikan.

“Coba kita hitung mulai dari kolam penampungan, berapa total produksi dalam 1 hari, berapa pemakaian semua masyarakat yang di Tilamuta, berapa beban meter dalam 1 bulan, kalau tidak ada kelebihan meter, jangan bilang Ishak Kadili,” tuturnya.//Edo

Abdurrahman YusufIshak KadiliPDAM Tirta Boalemo
Comments (0)
Add Comment