Petani Duhiadaa Terancam Gagal Panen, Ini Kata Kades Bulili

HarianMetro.co, POHUWATO – Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Pohuwato beberapa hari terakhir, telah mengakibatkan puluhan hektare lahan sawah di Desa Bulili, Kecamatan Duhiada’a terancam gagal panen.

Kepala Desa Bulili, Muhtar Lopuo, mengungkapkan bahwa banjir yang melanda disebabkan oleh kondisi alam yang tidak bisa diprediksi.

“Ini akibat dari curah hujan yang tinggi, karena faktor alam,” kata Muhtar, saat di hubungi, Selasa (9/7/2024). Hingga saat ini, belum ada laporan resmi dari petani atau kelompok tani terkait dampak banjir terhadap lahan mereka.

Lanjut, Muhtar menjelaskan bahwa kondisi sawah yang tergenang air, disebabkan juga oleh penanaman yang terlambat.

“Banyak yang sudah panen kemarin, tetapi sawah yang tergenang air ini mungkin karena mereka terlambat menanam. Pembuatan saluran irigasi kemarin menyebabkan beberapa petani menunda penanaman,” jelasnya.

Dimusim hujan yang sedang berlangsung, para petani di Kecamatan Duhiada’a khawatir akan gagal panen jika cuaca buruk yang terus berlanjut. Muhtar berjanji akan segera melaporkan kondisi ini kepada dinas terkait.

“Tidak hanya Desa Bulili, tetapi juga Desa Buntulia Selatan dan sebagian Desa Buntulia Barat terdampak banjir ini. Kami akan melaporkan kondisi ini kepada Dinas Pertanian untuk memastikan langkah selanjutnya,” tambahnya.

Merespons situasi ini, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato, Kamri Alwi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan pompa air di beberapa titik, yang dapat dipinjam oleh petani atau kelompok tani yang membutuhkan.

“Petani yang memerlukan pompa air bisa meminjam dengan mudah karena alat ini tidak menetap pada satu kelompok saja,” jelas Kamri.

Dalam situasi darurat, seperti sawah tergenang air, Kamri menyarankan petani segera menghubungi kelompok tani setempat untuk meminjam pompa air.

“Jika ada kelompok yang enggan meminjamkan alat, kami dari dinas akan mengambil tindakan. Semua pompa air bisa dipindah-pindahkan sesuai kebutuhan, dan jika ada masalah, saya sendiri akan menghubungi kelompok tersebut,” tegasnya.

Selain itu, Kamri Alwi juga membawa kabar baik mengenai penyaluran benih bantuan varietas Inpari 32, jika terjadi gagal panen akibat banjir.

“Besok kami akan menyalurkan benih bantuan varietas baru untuk menggantikan varietas ciherang dan mekongga. Kami berharap varietas baru ini lebih tahan banting dan memberikan hasil yang lebih baik,” pungkas Kamri.//AD

Harian Metro.coKabupaten PohuwatoKepala Desa BuliliMuhtar LopuoPetani Duhiadaa Terancam Gagal Panen
Comments (0)
Add Comment