Menilik Kemesraan Kedua Tokoh Di Hari Yang Fitri

HarianMetro.co, POHUWATO – Hari Raya Idul Fitri memang selalu menjadi momen yang pas untuk bersilaturrahim dan saling memaafkan antar sesama. Hal ini pula yang dilakukan oleh dua Politisi besar Pohuwato, Syarif Mbuinga dan Nasir Giasi.

Suasana akrab dan ikatan persaudaraan yang begitu kuat diperlihatkan oleh Ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi, saat dirinya menyambangi kediaman mantan Bupati Pohuwato dua periode, Syarif Mbuinga, di Desa Marisa Selatan, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, pada Kamis (13/05/2021).

Syarif selaku tuan rumah tentu menyambut baik kedatangan orang nomor satu di Parlemen Kabupaten Pohuwato itu, Nasir yang datang pun dengan spontan menyalami Syarif dengan penuh sopan. Lalu Syarif pun membalasnya dengan pelukan kehangatan.
Pemandangan ini tentunya menarik simpati para tamu undangan yang datang lebih dulu.

Meski tak tahu apa yang menjadi topik diskusi, keduanya tampak begitu humble sambil sesekali mengundang tawa dan senyum lebar dari keduanya. Memang, Chemistry dari kedua tokoh politik ini tak patut diragukan lagi.

Menilik kemesraan kedua Tokoh ini, mengundang kita untuk selalu berasumsi pada hal-hal yang dapat membangun semangat dan jiwa optimisme dalam membangun Pohuwato tercinta.

Sikap dan jiwa optimisme kian bergelora. Pasalnya, Syarif Mbuinga merupakan mantan Bupati Pohuwato yang kaya akan pengalaman dan sepak terjang yang begitu mumpuni sebagai pengambil kebijakan. Tak heran, jika dirinya masih memiliki keterkaitan secara langsung dengan Pemerintahan saat ini.

Sama halnya dengan Nasir Giasi, sebagai sosok Ketua DPRD yang aktif. Dirinya hampir tak pernah alpa dalam mengawal jalannya roda pemerintahan, saat Syarif masih memegang kekuasaan tertinggi di Kabupaten Pohuwato.

Sebagai Putera asli daerah, keduanya sudah memahami betul apa yang menjadi potensi serta peluang yang dimiliki, serta tanggap dalam memahami berbagai macam resistensi kemajuan yang ada di Kabupaten Pohuwato.

Keyakinan ini mengacu pada performance keduanya. Syarif Mbuinga misalnya, yang dalam debut politiknya selama ini mampu mengakomodir berbagai kepentingan di masyarakat, mampu menenangkan masyarakat yang resah karena aspirasinya tersumbat, memiliki akses dan hubungan yang harmonis dengan berbagai tokoh – tokoh masyarakat dengan latar belakang agama dan politik yang berbeda, konsisten serta bijak dalam mengambil sebuah keputusan, cerdas dalam memainkan perannya di masyarakat dan yang paling signifikan sebagai kunci meraih keberhasilan pemerintahan adalah sikapnya yang low profile, muda dan energik serta memiliki komitmen kerakyatan yang sudah teruji.

Sementara Nasir Giasi merupakan sosok politisi muda yang telah malang melintang di dunia politik. Sepak terjangnya yang begitu tinggi, telah mampu memberikan penguatan dan menutup celah-celah kekurangan dan kelemahan saat kepemimpinan Syarif Mbuinga sebagai Bupati Pohuwato kala itu.

Nasir yang kini memegang pucuk pimpinan DPD 2 Golkar Pohuwato ini telah mampu membangun Partai Golkar hingga menjadi partai politik yang begitu solid, gerakan-gerakan yang menjangkau hingga ke pelosok-pelosok desa, hingga mampu melahirkan kader-kader yang berkualitas di berbagai macam segmentasi kehidupan.

Jaringan kekuasaan Golkar yang menjangkau hingga ke Pusat, diharaokan mampu dimanfaatkan dalam memperjuangkan program kerakyatan yang mampu menunjang stabilitas ekonomi dan kemajuan daerah. Sehingga kapabilitas kedua tokoh tersebut masih sangat diharapkan dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.

Dari berbagai variabel dan penilaian sederhana ini, maka tidak terlalu berlebihan jika masyarakat Pohuwato meletakan harapan besar kepada kedua figur ini.
Semoga dalam lima hingga sepuluh tahun kedepan, Syarif – Nasir akan selalu bersinergi dalam membangun komitmen untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan untuk Provinsi Gorontalo pada umumnya, terkhusus pada Bumi Panua Pohuwato yang kita cintai.//(**)

Idul FitriKemesraan Kedua Tokoh PolitikNasir GiasiSyarif Mbuinga
Comments (0)
Add Comment