HarianMetro.co, BOALEMO – Ketidak jelasan hitungan tarif PDAM Tirta Boalemo sejak bulan Juni – Juli 2021, tengah menuai protes keras dari sejumlah konsumen. Ini dianggap sangat merugikan bagi warga yang menggunakan jasa PDAM
Kepada Harianmetro.co, warga Desa Pentadu Barat, yang juga seorang Politisi Boalemo, Ishak Kadili pun turut angkat bicara. Menurutnya hakikat dari sebuah perusahaan daerah yang bersinergi dari APBD tidak hanya mengejar profit maupun keuntungan, tetapi meningkatkan kualitas layanan.
“Turun naiknya tagihan yang tidak menentu ini, secara otomatis melahirkan penafsiran yang berbeda, ada apa ?,” tanya Ishak, Senin (26/07/2021).
Tak hanya itu, Ishak meminta agar Plt Bupati Boalemo, Anas Jusuf segera mempertimbangkan jabatan direktur PDAM karena tidak mampu menangani persoalan yang seringkali terjadi. Bahkan hal ini tidak pernah ada penyelesaiannya dari waktu ke waktu yang justru terus menyusahkan warga.
“Bila perlu direktur PDAM saat ini dicopot saja dari jabatannya, karena tidak mampu malah menyusahkan warga terlebih dimasa pandemi COVID-19 saat ini,” tegas Ishak.
Sementara itu, Kabag Administrasi Umum dan Keuangan PDAM Tirta Boalemo, Hariyono Bokingo menanggapi hal tersebut menjelaskan lonjakan pembayaran disebabkan kebocoran pada pipa air maupun instalasi meteran, sesuai dengan hasil survei.
“Sepanjang belum diganti itu, kami sarankan tutup dulu krannya selama tidak menggunakan air, untuk menghindari lonjakan pemakaian,” ungkap Haryono.
Tak hanya itu, Haryono mengaku bahwa pihaknya punya solusi selama sebulan terbitnya rekening, pihaknya akan menggunakan sistem restitusi maupun pengurangan pemakaian, jika memang ada kebocoran yang tak terduga dialami pelanggan.
“Nanti kita akan hitung rata-rata pertiga bulan terakhir hanya saja pelaporan yang tidak ada, meski sudah tiga kali kami mendatangi itu rumah Ishak Kadili,” tandasnya.//Edo