HarianMetro.co, POHUWATO – Pada penghujung masa jabatannya di periode kedua sebagai Bupati Kabupaten Pohuwato, Syarif Mbuinga sempat mengaku bahwa dirinya akan memilih untuk menghabiskan waktunya bersama keluarga dan mengurusi usahanya di bidang pertanian. Hal ini dikarenakan selama 10 tahun menjadi orang nomor satu di Bumi Panua, nyaris tak pernah ada waktu luang baginya untuk bercengkrama ataupun bersenda gurau bersama kerabat dan keluarganya.
Namun sepertinya itu masih sebatas harapan seorang Pasisa. Pasca tak lagi menjabat sebagai Bupati Pohuwato pun, beliau banyak mendapat undangan untuk menghadiri beberapa hajatan. Seolah waktu istirahat hanya sebuah mimpi baginya, Jadwal yang cukup padat kerap masih menyita waktu luangnya. Bertemu dengan para tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan lain sebagainya. Termasuk undangan untuk menghadiri kegiatan silaturrahim bersama warga Kabupaten Boalemo di lima titik tepatnya di Kecamatan Mananggu.
Ia mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dan saling melempar senyum bersama masyarakat Kecamatan Mananggu, baik dari para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda bahkan seluruh segmentasi masyarakat di Mananggu sangat antusias menyambut kedatangan Syarif Mbuinga. Kedatangannya seolah memberi angin segar dengan pancaran aura senyum khas sang Pasisa.
Selain berjumpa langsung bersama masyarakat Mananggu, agenda silaturrahim tersebut juga merupakan ajang untuk berdiskusi dan saling bertukar pikiran serta membicarakan soal kemajuan daerah beberapa tahun ke depan.
Pasalnya. Syarif yang dikenal lugas dan tegas saat memimpin, juga dikenal sebagai sosok konseptor melalui gagasan dan pemikirannya yang jernih. Hal ini memang telah lama didambakan dan menjadi ajang yang ditunggu-tunggu oleh hampir seluruh politisi di Gorontalo, untuk bisa berdiskusi dan bertukar pikiran dengannya.
Keramahan dan antusias masyarakat Boalemo, sedikitnya telah mampu menggambarkan, kualitas kepemimpinan seorang Syarif Mbuinga. Tentunya kunjungan Syarif ke Boalemo dalam waktu dua hari, menjadi perbincangan dan topik pembahasan yang hangat bagi semua Politisi di Gorontalo, serta masyarakat yang melek politik pada umumnya.
Intinya, sosok Syarif tak ada duanya. Jika ada, dipastikan itu hanya serupa namun takkan pasti sama. Syarif tetaplah Syarif. Di balik kekurangannya, Syarif adalah sosok dengan segudang kharisma dan kecerdasan. Syarif belum redup.//HM