Perkuat Ketahanan Pangan dan Peringati Hari Juang TNI AD, Korem 133 Tanam 4.000 Bibit Cabai di Pohuwato
HarianMetro.co, POHUWATO – Komandan Korem 133/Nani Wartabone Brigadir Jenderal TNI Hari Pahlawantoro, S.Sos, memimpin kegiatan penanaman 4.000 bibit cabai, di Kebun Demplot Kodim 1313/Pohuwato, Rabu (11/12/2024).
Kegiatan ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan dan mendukung upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Pohuwato dan dalam rangka memperingati Hari Juang TNI AD ke-79.
Acara ini turut dihadiri Staf Ahli Bupati Rustam Melleng, Anggota DPRD Mohamad Afif, Dandim 1313 Letkol Inf Madiyan Surya, Wakapolres Kompol Raden Dian Nugraha Wijaya, serta pejabat dari dinas terkait.
Dandim 1313/Pohuwato Letkol Inf Madiyan Surya menjelaskan, inisiatif ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang diinisiasi oleh Korem 133.
“Kami memiliki rumah bibit yang kini sedang menyemai 4.000 bibit cabai. Kami berkolaborasi dengan Dinas Pertanian untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, khususnya terkait pengendalian inflasi cabai,” ujarnya.
Selain cabai, area demplot seluas 1,5 hektar ini dirancang untuk menanam jagung manis, sayur-mayur, serta mengembangkan sektor peternakan dan perikanan.
Letkol Madiyan juga menambahkan bahwa lokasi ini akan menjadi pusat edukasi bagi masyarakat melalui penyuluhan pertanian yang melibatkan Babinsa dan perangkat desa.
Sementara itu Brigjen TNI Hari Pahlawantoro menyampaikan, bahwa kegiatan ini sejalan dengan kerja sama TNI AD dan Bank Indonesia (BI) dalam mendukung ketahanan pangan serta mengatasi inflasi di Gorontalo.
“Cabai adalah komoditas penting bagi masyarakat Gorontalo. Kalau sampai terjadi krisis cabai, dampaknya bisa sangat signifikan,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi Kodim 1313/Pohuwato yang telah merealisasikan program Korem. Sebelumnya, Korem 133 telah menanam 2.500 bibit cabai bekerja sama dengan BI. Saat ini, terdapat 6.000 bibit cabai siap tanam di wilayah ini.
Brigjen Hari menegaskan bahwa Gorontalo memiliki potensi alam yang luar biasa. Selain tanaman, Korem 133 juga sedang mengembangkan peternakan ayam, sapi, dan kambing.
“Kami sudah memiliki 2.000 ayam yang mulai bertelur, 500 bebek, dan 50 sapi. Ini akan menjadi sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Ia menambahkan bahwa program ketahanan pangan ini juga mencakup pengembangan UMKM dan rest area yang menyediakan produk hasil bumi Gorontalo, seperti sayur-mayur hingga buah pepaya khas lokal yang disebut pepaya pilofina.
Dengan tanah yang subur dan komitmen dari berbagai pihak, Brigjen Hari optimistis program ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat Pohuwato dan sekitarnya.
“Di Gorontalo, apa yang ditanam pasti tumbuh, dan apa yang digali bisa saja mengandung emas. Potensi ini harus kita manfaatkan sebaik mungkin,” tutupnya. //AD